Mulai Hari Ini Polres Sumba Timur Gelar Operasi Zebra

Bagikan Artikel ini

Laporan Mohammad Habibudin
Waingapu, NTTOnlinenow.com – Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Sumba Timur NTT, mulai hari ini Selasa (30/10/2018) menggelar operasi zebra bertempat di lapangan apel Polres Sumba Timur dengan dihadiri Dandim 1601 Sumba Timur Letkol Inf. Zaenuddin, SE, Forkopimda Sumba Timur, pasukan TNI Polri, Pol PP, Dinas Perhubungan dan Dinas Pendapatan daerah (Dispenda) Sumba Timur.

Kapolres Sumba Timur AKBP Victor MT Silalahi mengatakan, terhitung mulai hari ini 30 Oktober sampai 12 November 2018 operasi zebra akan dilaksanakan baik di daerah maupun diseluruh wilayah Indonesia.

“Pelaksanaan operasi zebra ini, bagi kita semua agar menginformasikan kepada keluarga dan sahabat-sahabat kita jika mengendarai kendaraan selalu melengkapi kelengkapan kendaraan dan surat-surat kendaraan,”kata Victor.

Menurutnya, adapun gelar pasukan saat ini untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personil maupun sarana pendukung lainnya sehingga kegiatan operasi dapat berjalan lancar dan optimal serta berhasil sesuai tujuan yang ditetapkan.

“Ini perlu diketahui bahwa jumlah kecelakaan lalulintas tahun pada operasi zebra 2017 sebanyak 2.097 kejadian atau 41 persen bila dibandingkan dengan periode sebelumnya 2016 sebanyak 2.960 kejadian,”ungkapnya.

Lanjut Victor, pelanggaran lalulintas operasi zebra tahun 2017 sebanyak 1.069.541 sedangkan pelanggaran lalulintas tahun 2016 sebanyak 356.101, mengalami peningkatan sebanyak 713.440 atau 200 persen dengn jumlah tilang sebanyak 178.016 lembar sedangkan tahun 2016 jumlah tilang sebanyak 228.989 dan teguran sebanyak 127.112.

“Untuk mengatasi permasalahan lalulintas perlu dilakukan berbagai upaya untuk menciptakan situasi kamseltibcar lalulintas dengan memberdayakan seluruh stakeholder, salah satunya adanya koordinasi bersama antar instansi pemerintah untuk bertanggung jawab memelihara kamseltibcar,”jelas Victor.

Ia menambahkan, beberapa prioritas pelanggaran yang menjadi sasaran operasi karna berpotensi terjadinya kecelakaan lalulintas yakni pengemudi menggunakan Hand phone, pengemudi melawan arus jalan raya, berboncengan melebihi dari satu atau dua orang, tak menggunakan helm pengaman dan melebihi kecepatan tinggi.

“Dengan operasi tersebut dapat meningkatkan kedisiplinan dalam berlalu lintas di jalan raya serta meminimalisasi pelanggaran dan kecelakaan lalulintas hingga menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan lalulintas,”pungkasnya.