Akademi Bintang Timur Atambua dan Akademi Timor Leste Teken MoU

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Direktur Akademi Bintang Timur Atambua (BeTa), Jhon Leki dan Presiden Akademi Timor Leste, Gregorius menandatangani kerjasama (MoU) tentang peningkatan kualitas sepak bola kedua negara di wilayah perbatasan.

Penandatanganan MoU kedua Akademi sepak bola berlangsung di sela-sela pembukaan kick off liga pelajar piala Menpora 2018 di lapangan Bintang Timur, Sabtu (5/5/2018).

Penandatanganan kerjasama dalam rangka pembinaan, peningkatan kualiatas pelatih, pemain serta pertandingan usia muda antar kedua negara disakiskan juga Asdep Kemenpora, Alman Hundry, Wakil Bupati Belu Ose Luan serta pendiri SSB Bintang Timur Atambua Fary Francis.

Kesempatan di pembukaan kick off liga pelajar piala Menpora itu diresmikan juga Akademi Bintang Timur Atambua dengan jumlah 20 pemain terbaik yang direkrut langung oleh coach Indra Safri dan Coach Ben Tury dari beberapa daerah dalam Provinsi NTT.

 

Adapun 20 pemain itu terdiri dari 2 pemain asal Alor, 2 pemain asal Flores Timur, 2 pemain asal Timor Tengah Selatan dan 12 pemain asal dari SSB Bintang Timur Atambua, Kabupaten Belu.

Peresmian Akademi Bintang Timur ditandai dengan penyematan jaket ke siswa akademi oleh Asdep Kemenpora bersama dengan Wakil Bupati Belu, Pendiri SSB Bintang Timur serta Presiden pembina sepak bola usia muda Timor Leste.

“Akademi ini ada 20 pemain, dua dari Alor, dua dari Flores Timur, dua dari TTS dan 12 dari siswa SSB. Untuk sementara 20 pemain menjadi siswa pertama di akademi Bintang Timur,” ujar pendiri SSB Bintang Timur Fary Francis.

Persyaratan terbentuknya sebuah Akademi yakni, fasilitas yang memadai lapangan yang standar, tempat penginapan dan di sekolahkan di Belu sesuai dengan jenjang pendidikannya masing-masing.

Selain itu 20 pemain akademi akan mendapatkan bapak asuh untuk terlibat di dalam akademi dan dengan akademi ini bisa masuk pesepak bola muda asal NTT yang cikal menjdi pemain timnas Indonesia.

Jelas Fary yang juga ketua Komisi X DPR RI itu, akademi sekolah Bintang Timur beda dengan SSB, karena itu menjadi pelopor atau pintu rumah kita semua membangun harapan sepak bola dari perbatasan dari NTT untuk Indonesia yang lebih berjaya di tingkat nasional.

“Untuk itu kami harap berikan dukungan penuh dengan adanya pendirian akademi sekolah bola di Atambua. Kami menyadari tidak ada dukungan dari semua warga pasti kita akan menghadapi kendala,” ujar Fary.