PLN Percepat Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan di Sabu Raijua
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Pulau Sabu dan Raijua yang jauh dari kota dan pulau-pulau besar di Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang dalam progres untuk dilistriki desa- desanya.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Christyono mengatakan, tercatat dari 63 desa di Sabu, sudah 39 desa yang terlistriki dan sisanya 24 Desa terkontrak di tahun 2017 ini.
“Progres sementara di Sabu Sudah berjalan 52,28% kondisinya sedang install trafo tarik konduktor TR dan sebesar 12,20% masih proses penggalian dan pendirian tiang,” ungkap Chris dalam rilis yang diterima NTTOnline di Kupang, Senin (11/12/2017).
Dia menyampaikan, hingga bulan Oktober 2017, rasio elektrifikasi (RE) di NTT sebesar 59,51%
dan untuk di Sabu pulau terdepan ini rasio elektrifikasinya masih rendah belum mencapai 30%.
“Angka ini masih akan terus naik seiring dengan upaya PLN yang masih terus melistriki desa-desa di NTT,” lanjutnya.
Kedatangan GM beserta Manajemen PLN NTT di Kantor Bupati Sabu Raijua ditandai dengan pemberian bantuan penyambungan listrik gratis oleh PLN , Sabtu (9/12).
Upaya ini dilakukan PLN untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Sabu Raijua yang masyarakatnya tidak mampu membayar pemasangan instalasi listrik.
Baca juga : Jelang Natal 2017, PLN Area Kupang Tawarkan Diskon Tambah Daya
“Terima kasih PLN buat kehadiran sampai ke Raijua, prinsipnya PLN sangat membantu disini, mengingat perkembangan pembangunan kelistrikan seperti Program Listrik Desa, PLTS dan bukan hanya itu bantuan CSR terhadap kepedulian masyarakat pada tahap pertama 20, saya harap bisa 100 buat Sabu,” pinta PLT Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke.
Menanggapi hal tersebut, Chris menyampaikan, untuk tahap pertama bantuan diberikan kepada 20 rumah tangga saja berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sisanya akan menyusul sembari menunggu data.
Sejalan dengan program melistriki desa yang ditandai dengan penandatanganan kontrak listrik desa pada Juli 2017 lalu, ada dua mitra PLN di Sabu yang membantu melistriki desa.
“Saya harap dukungan dari Pemerintah dan masyarakat membantu memperlancar sehingga masyarakat dapat segera menikmati listrik,” ujarnya.
Berdasarkan hal tersebut, lanjut Chris, tidak mengherankan jika saat ini tantangan di wilayah Timur Indonesia adalah melayani masyarakat dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap listrik, yakni ekspansi atau perluasan jaringan listrik, memberikan pra-elektrifikasi bagi masyarakat yang tinggalnya tersebar dan jaraknya jauh dari instalasi listrik PLN
“Meskipun jauh dari kota dan di pelosok, kami harap kita dapat bersama berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi di Sabu, Itu sasaran kita melalui pembangunan kelistrikan dan listrik desa,” papar Chris.