Tjahjo Kumolo Tandatangan Deklarasi Pemuda Perbatasan Belu-Timor Leste Tolak Radikalisme

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Generasi muda untuk Indonesia hebat yang tergabung dalam Organisasi Kepemudaan (OKP) di perbatasan Belu-Timor Leste secara tegas menolak paham radikalisme di wilayah Kabupaten Belu, Timor Barat.

Penolakan paham radikal dinyatakan dengan deklarasi Organisasi Kepemudaan gabungan, LMPTI Cabang Belu,
CIS Timor Atambua, PMKRI Cabang Atambua, GMNI Cabang Belu, FKPPI Belu, Pemuda Katholik Belu, Remaja Masjid Hidayatulah dan KOMPAS.

Deklarasi gabungan pemuda ditandatangi oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo usai pelaksanaan upacara memperingati hari Sumpah Pemuda di Fulan Fehan puncak gunung Lakaan, Kecamatan Lamaknen, Sabtu (28/10/2017).

Generasi muda di tapal batas Belu-Timor Leste menyatakan, kami generasi muda menolak berdirinya organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang bertentangan dengan Idiologi Pancasila di wilayah perbatasan RI-RDTL.

Kami generasi muda perbatasan anti terhadap setiap kelompok maupun kegiatan yang bermuatan paham radikal. Kami generasi muda perbatasan ikut berperan aktif mendukung setiap kebijakan pemerintahan presiden jokowi yang tercantum dalam Nawacita untuk Indonesia hebat.

Baca juga : Mendagri Jadi Irup Hari Sumpah Pemuda di Fulan Fehan Perbatasan Belu-RDTL

Kepada media, koordinator OKP, Mariano Parada mengatakan, hari sumpah pemuda adalah hajatan dan momentum bagi pemuda untuk bagaimana para pemuda memaknai dan merefleksi perjuangan para pemuda terdahulu.

Untuk itu, kata dia kami pemuda di Belu ingin berpartisipasi dalam hajatan ini yang di gelar di Fulan Fehan. Partisipasi kita bukan hanya untuk ikut upacara sebagai cerymonial, tapi kita ingin menyatakan sikap melalui deklarasi generasi muda perbatasan untuk indonesia hebat menolak paham radikalisme di wilayah perbatasan RI-RDTL.

“Setelah kita mencermati akhir-akhir ini, paham radikalisme sudah mencuat di hampir seluruh daerah yang berpotensi mengancam keutuhan NKRI. Maksud deklarasi, kami pemuda di perbatasan hendak melawan paham radikalisme dan langsung ditandatangi Mendagri Tjahjo Kumolo,” ujar dia.

Sebelumnya Mendagri Tjahjo Kumolo dalam amanat upacara mengatakan, bahwa radikalisme, terorisme ini harus kita hadapi bersama untuk melawan dan menolak. Kita jaga dengan baik Indonesia ini yang terdiri beragam suku, agama dan budaya tapi kita satu yaitu Indonesia.

“Kita harus satu jangan melihat dia dari suku, daerah dan agama apa tapi satu warga negara Indonesia.
kita punya ideologi yang namanya Pancasila, sumpah pemuda dan kita bagian dari NKRI. Kita harus berani tentukan sikap lawan radikalisme, karena Indonesia dan karena 4 pilar itu kemajemukan bangsa dan ini karena kesatuan dan ini harus dicermati dan baik,” himbau Kumolo.