BPS Diminta Tingkatkan Kualitas Data

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten/Kota maupun Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta untuk terus meningkatkan kualitas data. Tuntutan terhadap pemenuhan data yang kredibel dan cepat merupakan suatu keharusan dalam mengantisipasi perubahan.

Permintaan tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni dalam sambutannya saat membuka kegiatan Rapat Teknis Pimpinan BPS Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT Tahun 2017 di Kupang, Selasa (4/4/2017).

Menurut Benny, data statistik tidak hanya penting bagi pemerintah dalam merumuskan perencanaan dan mengevaluasi proses pembangunan, tapi juga berguna untuk pengusaha, politisi dan pedagang bahkan petani.

“Pegawai BPS umumnya berwatak tenang dan pendiam. Karena setiap hari sesudah mengisi daftar presensi, para pegawainya langsung berhadapan dengan mesin komputer dan bergulat dengan data sampai jam pulang kantor. Saya berharap agar data yang dihasilkan semakin berkualitas sehingga dapat memberi kepuasan bagi penggunanya,” katanya.

Lebih lanjut, Benny menguraikan, dengan perkembangan arus teknologi dan informasi yang begitu cepat, data stastik sangat penting bagi para penentu kebijakan dan keputusan pada tingkat lokal.

“Saya berharap Rapat Teknis Daerah (Ratekda) ini mampu memberikan sumbangsih yang berarti bagi pemerintah daerah, dalam mengetahui perkembangan daerahnya. Data itu juga dapat menjadi pijakan dalam mengimplementasikan visi dan misi para kepala daerah untuk membangun daerahnya,” tandasnya.

Baca : Tingkat Kesejahteraan Petani NTT Terus Menurun

Sementara itu, Kepala BPS Pusat, Suhariyanto dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Biro Kepegawaian BPS, Setianto juga mengharapkan seluruh jajaran BPS Provinsi maupun Kabupaten/Kota agar memperkuat kualitas data dengan melakukan verifkasi data dari petugas lapangan.

“Pada bulan Agustus sampai dengan September 2017, BPS akan melakukan Sensus Ekonomi 2016 lanjutan. Sensus tersebut dikhususkan pada Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha Menengah Besar (UMB). Tujuannya untuk mengetahui potensi ekonomi daerah di luar sektor pertanian,” ujarnya.

Dia menambahkan, dengan ditetapkan indikator rencana pembangunan baru yakni indikator ekonomi kreatif, pariwisata, kemaritiman, sumber daya air dan kekerasan terhadap perempuan, jajaran BPS dituntut untuk bekerja lebih keras dan fokus.

Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS NTT, Demarce Sabuna selaku Ketua Panitia Kegiatan juga menjelaskan, tujuan dari Rapat Teknis tersebut yakni untuk mengkoordinasikan pelaksanaan lanjutan Sensus Ekonomi Tahun 2016, melakukan evaluasi atas kegiatan BPS Tahun 2016 dan rencana kerja tahun 2017 serta merumuskan percepatan perbaikan budaya kerja di lingkup BPS se-NTT.

Ratekda BPS NTT itu akan berlangsung selama empat hari, dimulai hari ini, Selasa tanggal 4 hingga Hari Jum’at tanggal 7 April 2017. Pada hari pertama dan ketiga akan diadakan rapat pleno. Hari kedua akan diisi dengan rapat komisi dan hari terakhir akan diadakan kegiatan Outbond untuk menyegarkan suasana dan mempererat persaudaraan.