Produksi Jagung di NTT 680.000 Ton per Tahun
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Total produksi jagung setiap tahun terus mengalami peningkatan dan hingga kini telah mencapai sekitar 680.000 ton. Karena itu, pemerintah terus mendorong agar kelompok penangkar benih menambah luas areal tanam dan munculnya kelompok penangkar baru.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT, Anis Tay Ruba kepada wartawan di Kupang, Kamis (2/3/2017).
Anis menjelaskan, peningkatan total produksi jagung setelah adanya tekad pemerintah menjadikan NTT sebagai provinsi jagung. Peningkatan produksi cukup besar terjadi pada tahun 2015 yang mencapai 685.081 ton atau naik 5,87 persen dari tahun 2014 yang memproduksi 647.108 ton jagung.
“Peningkatan produksi jagung ini disebabkan naiknya tingkat konsumsi masyarakat dan kuliner berbahan jagung yang berkembang bagus,” kata Anis.
Baca : Dana Progas Rp 28 Miliar Untuk 51 SD di Belu Harus Transparan dan Dipertangungjawabkan
Menurutnya, dengan peningkatan konsumsi dan kuliner berbahan jagung, pemerintah terus mendorong peningkatan benih lokal. Pasalnya, benih lokal ini telah teruji daya tumbuhnya sesuai dengan topografi dan iklim NTT. Para petani penangkar tidak perlu kuatir jika benih yang dihasilkan tidak laku terjual. Karena kebutuhan benih di NTT masih tinggi sehingga masih dipasok dari luar daerah.
“Tahun 2016 lalu, hasil jual benih jagung yang diterima para penangkar benih di NTT sekitar Rp 10 miliar. Nilai yang diperoleh ini sebagai bentuk motivasi bagi para petani untuk memperluas areal tanam penangkar benih,” ungkap Anis.
Anis menyampaikan, kerja keras pemerintah dan masyarakat untuk menjadikan jagung sebagai salah satu pangan penting juga didorong. Ini sejalan dengan semakin sadarnya warga memanfaatkan jagung sebagai bahan dasar pangan dalam rumah tangga. Termasuk juga melakukan sejumlah ciptaan rekayasa pangan berbahan dasar jagung. Semangat dan langkah itu telah membawa hasil yang cukup memberikan semangat bagi pemerintah untuk terus mendorong peningkatan produksi jagung di daerah ini.
“Sejumlah langkah teknis dilakukan dinas pertanian, dengan melakukan pemetaan lokasi penangkaran bibit jagung di seluruh wilayah di provinsi ini untuk kepentingan pemanfaatannya di musim tanam,” terang Anis.