Pasangan Calon Pilkada Diminta Bersaing Secara Sehat

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Semua pasangan calon (Paslon) pilkada terutama yang hendak menggelar pemungutan suara pada 15 Februari mendatang untuk Pilkada Kota Kupang, Flores Timur dan Lembata diminta untuk bersaing secara sehat dengan menampilkan program- program terbaiknya.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Senin (9/1/2017).

Lebu Raya mengatakan, bersaing dalam pilkada hendaknya menampilkan program-program yang baik dan berguna sehingga bisa dipilih oleh masyarakat. Semua paslon yang bertarung di tiga daerah tersebut tidak perlu mencaci maki orang atau sesama paslon.

Lebih lanjut orang nomor satu NTT ini mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat terutama pendukung paslon tertentu tidak saling mengumpat. Masyarakat harus menggunakan haknya dengan baik dalam Pilkada, tidak perlu saling caci maki satu dengan yang lain. Momentum pilkada bukan menjadi ajang saling serang antarsatu pendukung pasangan calon dengan yang lain.

“Saya selalu ingatkan, pilkada dilaksanakan setiap lima tahun, tapi persaudaraan dan tali kasih lebih berharga dan tidak boleh rusak karena berbeda pilihan,” tandas Lebu Raya.

Baca : Ampera Nyatakan Dukungan untuk Ray Fernandez Ikut Calon Gubernur NTT

Dia mengajak semua pihak agar menjaga suasana pilkada sehingga tetap berlangsung aman dan damai tanpa saling memprovokasi apalagi berujung pada masalah hukum. Jika terdapat perbedaan pilihan antara satu dengan yang lain, perbedaan tersebut cukup pada hari pemilihan. Setelah pelaksanaan pilkada, harus bersatu kembali seperti sebelumnya.

“Berbeda dalam pilihan politik bukan berarti selanjutnya juga terus berbeda. Itu yang tidak boleh terjadi dan tidak diinginkan,” ujar Lebu Raya.

Lebu Raya juga meminta agar masyarakat tetap bergandengan tangan dan menjaga tali persaudaraan agar NTT tetap kondusif menjadi nusa teladan toleransi. Pilkada serentak di NTT yang digelar pada 15 Februari 2017 akan menyertakan 13 paket paslon. Dimana, untuk Kota Kupang terdapat dua paslon. Lembata ada lima paslon, dan Flores Timur ada enam paslon.

Anggota DPRD NTT, Dolvianus Kolo menyampaikan, beda pilihan merupakan hal lumrah dalam pentas pilkada. Namun perbedaan pilihan tidak boleh mengganggu relasi sosial. Perbedaan pilihan harus dimaknai sebagai sesuatu yang mesti ada dalam setiap hajatan pilkada. Karena itu tidak boleh berlanjut hingga hari pelaksanaan pemungutan suara.