Resmikan PLBN Mota’ain, Presiden Jokowi Minta Dijadikan Kawasan Ekonomi Rakyat

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu Mota’ain di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan antar Negara Indonesia dan Timor Leste, Rabu (26/12/2016).

Peresmian PLBN yang berbatasan langsung dengan Distric Bobonaro itu ditandai dengan penekakan tombol sirene dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi didampingi Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono, Ketua Komisi V DPR RI Farry Francis dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Presiden Jokowi dalam sambutan menuturkan, bangunan pos lintas perbatasan yang ada di Mota’ain, kalau dibandingkan dengan pos lintas yang ada di negara sebelah Timor Leste, betul-betul saya sangat malu. Kantornya dengan kantor Kelurahan saja lebih bagus Kantor Kelurahan, meja kursi yang jelas jelek semuanya.

“Ini masalah kebanggaan, masalah wajah kita. Bukan masalah wajah NTT, tetapi wajah Indonesia. Karena itu saya perintahkan Menteri PUPR untuk meruntuhkan bangunan lama dan segera bangun pos lintas baru dan saya beri waktu dua tahun fasilitasnya harus selesai jangan mundur karena malunya sudah terlalu lama” ungkap dia.

Jelas Jokowi, pembangunan PLBN Mota’ain yang dilakukan sejak dua tahun lalu menghabiskan anggaran Rp 82 miliar. Sama hal dengan PLBN Entikong kondisi wajah bangsa kita harus lebih baik dari negara tetangga. Kita bisa melakukan, kita bisa membangun dan kita juga punya andalan anggaran.

Baca : Besok Presiden Jokowi Resmikan PLBN Mota’ain

“Ini wajah kita, masalah kebanggaan, masalah nasionalisme, masalah harga diri, masalah martabat. Kita lupa kalau kita sebagai bangsa yang besar. Kita punya anggaran untuk membangun dan saya minta harus lebih baik sama juga dengan di Entikong,” ujar Jokowi.

Dikatakan, PLBN Mota’ain ini terlalu megah dan baik. Oleh karena itu saya perintahkan ini bukan saja urusan pos, tapi juga jadikan kawasan ekonomi. Jadi tahun 2017 saya minta agar diselesaikan pasar tradisional untuk masyarakat nantinya. Sehingga jadi titik pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan.

Turut hadir dalam acara peresmian tersebut Ibu Negara Iriana Joko Widodo, sejumlah Pejabat Negara, Pangdam IX/Udayana, Danrem 161/WS Kupang, Bupati Belu, Wabup Belu, Ketua DPRD Belu, Uskup Agung Atambua, Pastor Paroki Atapupu, Pimpinan FKPD/SKPD Belu, Tokoh Masyarakat, Adat, Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi NTT dan Kabupaten Belu.

Kesempatan itu juga Presiden Jokowi membagi-bagikan buku serta baju ke masyarakat perbatasan. Usai kegiatan Presiden bersama Ibu Negara serta rombongan melanjutkan kegiatan dengan meninjau PLBM Motamasin, Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka yang berbatasan langsung dengan Distric Kovalima, Timor Leste.