Merasa Tak Dihargai Sesama Dewan, Sebagian Anggota DPRD Belu Walk Out

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Sebagian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belu walk out dalam rapat paripurna dengan agenda pembahasan dan pengambilan keputusan KUA-PPAS Penyesuaian TA 2022, Senin (8/11/2021) malam.

Sebanyak 12 Anggota DPRD Belu dari beberapa Fraksi itu memutuskan walk out lantaran merasa tidak dihargai oleh sesama Dewan dan meninggalkan ruang sidang sekitar pukul 20.30 Wita lebih setelah menunggu hampir satu jam.

Keputusan tinggalkan ruang sidang karena mereka telah menunggu hampir satu jam dan rapat belum dimulai. Anggota Dewan memenuhi kuorum, sebagian di ruang sidang, sedangkan lainnya masih berada di ruang Ketua Dewan dalam kondisi pintu tertutup.

“Kami merasa tidak dihargai. Kami yang walk out ini dikoling masuk ke ruang untuk rapat. Tapi hampir satu jam kami tunggu sidang belum dimulai, karena sebagian Anggota dan dua pimpinan Dewan masih di ruang Ketua dengan pintu kamar terkunci,” ujar Benediktus Halle salah satu Anggota DPRD didampingi Anggota lainnya.

Dijelaskan bahwa, undangan sidang inipun mendadak. Tadi sore jam 4 (empat) baru kami menerima undangannya dan jam setengah 7 (tujuh) kami sudah hadir di Kantor DPRD Belu.

Akui Halle, kami mengisi daftar hadir. Pak Bupati sudah datang bersama Sekda yang terlebih dahulu datang. Seperti biasa, pimpinan persilahkan Bupati dan Sekda ke ruang kerja sebelum rapat paripurna dimulai.

“Tapi tidak ada pimpinan yang keluar datangi beliau berdua, karena ada didalam ruang Pimpinan.Tidak ada pilihan, Pak Setwan mengajak Pak Bupati masuk ke ruangannya diikuti Sekda,” terang dia kepada awak media.

Mantan Wakil Ketua I DPRD Belu itu tuturkan, lantaran lama menunggu dalam ruang sidang, belum mulai rapat dan dirinya keluar bertanya ke Pak Setwan, apakah sidang ini mau jadi atau tidak karena Anggota memenuhi kuorum.

Lanjut Halle, ada teman lain mau masuk ruang Pak Ketua tapi terkunci dan ada beberapa teman Anggota didalam. “Ada apa ini, kami ini bukan Anggota Dewan?, kalau mau bahas itu di ruang sidang. Kamu setengah kamar, terus kami ini non kamar. Sudah jam sekian, kami lapar dan kami pamit Pak Setwan untuk makan,” ujar dia.

Masih menurut dia, selama tujuh tahun menjadi Anggota Dewan dan menjabat sebagai Pimpinan ini pertama kali yang saya alami. Situasi malam ini berbeda sekali dan ini yang masih tanda tanya dari kami, ada apa ini?.

“Habis makan kami singgah kembali. Tapi kami dapat info, semua sudah pulang dan sidangnya ditunda,” ucap Halle.

Senada diungkapkan, Frans Saver Saka dan beberapa Anggota Dewan lainnya bahwa, mereka dikoling staf Setwan untuk masuk ke ruang sidang. Namun, teman Anggota lain berada di ruang salah satu Pimpinan, sedangkan Bupati dan Sekda di ruang Setwan.

“Bupati dan Sekda di ruang Setwan. Teman Anggota Dewan lain di ruang Pimpinan. Kami yang sama-sama ini di ruang sidang, tunggu hampir satu jam tapi rapat tidak mulai. Kami walk out karena merasa tidak dihargai,” ungkap Ketua Fraksi Demokrat itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media, setelah sejumlah Anggota Dewan Belu memutuskan walk out, rapat paripurna tersebut akhirnya ditunda.