Desa Kabuna Raih Juara 5 Perpustakaan Desa Tingkat Nasional

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Pasca merebut Desa terbaik masuk dalam 10 besar di seluruh Indonesia terkait keterbukaan informasi publik, Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu kembali meraih prestasi di tingkat nasional yakni juara 5 lima perpustakaan desa.

“Pengumuman juara Desa/Kelurahan pengelola perpustakaan tingkat nasional dilakukan Senin 13 September 2021 kemarin,” ujar Kepala Desa Kabuna Adrianus Yosep Laka kepada NTTOnlinenow.com, Selasa (14/9/2021).

Dikatakan, sebelumnya dia pesimis mendapatkan juara tingkat nasional. Pasalnya, perpustakaan mereka kekurangan fasilitas pendukung maupun buku-buku. Berbeda dengan Desa/Kelurahan lain di Indonesia yang didukung fasilitas megah.

Namun, lanjut dia tim juri nasional menempatkan perpustakaan Desa Kabuna sebagai juara lima karena mampu mendatangkan anak-anak hingga 60 orang untuk membaca buku di perpustakaan Desa.

“Keunggulan perpustakaan ini datangkan anak-anak membaca buku. Meski keterbatasan menghimpit, namun mampu memberi yang terbaik bagi masa depan penerus bangsa ini khususnya Kabuna,” ujar Adrianus.

“Karena itu kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih di level nasional. Semua ini berkat dukungan para orangtua yang merelakan anak-anak mereka membaca buku perpustakaan desa ini,” tambah dia.

Dituturkan, kita semua tahu saat ini pandemi covid-19 dan pembelajaran dilakukan secara daring dan itu kurang efektif. Sebagian warga Kabuna kurang mampu dan otomatis anak-anak kesulitan mengakses internet.

“Sehingga dengan keberadaan Perpustakaan Desa ini sangat membantu para pelajar untuk akses literatur,” kata Adrianus.

Dikatakan, dirinya selalu memacu semangat berliterasi terhadap anak-anak usia dini dengan menyediakan dua orang pengelola perpustakaan. Para pengelola perpustakaan desa ini kami bayar per bulan Rp250.000.

“Aktifitas perpustakaan berjalan setelah aparat desa pulang kantor, karena anak-anak belajar menggunakan aula Kantor Desa,” sebut dia.

Lanjut dia, Pemerintah Pusat telah menyediakan banyak buku, wi-fi, komputer dan printer. Fasilitas ini sangat membantu literasi anak-anak Kabuna. Pasalnya, dalam wilayah Atambua belum ada toko buku hingga kini.

“Namun tetap kami berusaha memanfaatkan bantuan buku dari pemerintah pusat sebanyak 500 buah dan pemerintah desa mencari donator yang mempunyai perhatian terhadap Kabuna. Sehingga saat ini koleksi buku sudah mencapai 1100 buah,” jelas Adrianus.