Hery Nabit, Ajak Timses dan Simpatisannya Berpolitik Santun

Bagikan Artikel ini

Laporan Alvaro S.Marthin
Ruteng, NTTOnlinenow. Com-Ajakan itu disampaikan, Herybertus G. L. Nabit, Bakal Calon Bupati (Bacabup) Manggarai dari Paket “Hery-Heri” Pasangan, Herybertus G. L. Nabit-Heribertus Ngabut saat memenuhi undangan tatap muka dari para simpatisannya di desa Kole, kecamatan Satar Mese Utara, kabupaten Manggarai, NTT, Minggu (20/9/2020).

Kedatangan Bacabup Hery Nabit ini tanpa didampingi oleh Bacawabup, Heribertus Ngabut, tetapi hanya didampingi isteri bersama sejumlah tim suksesnya, diantaranya, Florianus Kampul, Marselinus Jebatu dan sejumlah orang lainnya.

Kedatangan Hery Nabit bersama rombongan disambut antusias oleh masyarakat setempat yang ditandai dengan seremonial adat Manggarai di Rumah Gendang (Rumah Adat) kampung Kole dan disaksikan oleh ratusan simpatisannya.

Usai melakukan ritus adat, Bacabup Hery Nabit bersama rombongan langsung diarahkan ke panggung utama di halaman kampung Kole yang telah disiapkan khusus untuk melakukan tatap muka dengan ratusan para simpatisannya yang sudah sejak lama menunggu.

Dalam sambutannya, Hery Nabit, mengajak kepada seluruh pendukung, simpatisan dan tim suksesnya (Timses) untuk tetap mengedepankan etika politik santun.

Sembari mengajak pendukung dan Timsesnya, Hery juga mengingatkan pentingnya menjaga kedamaian dan menghindari politik balas dendam.

Menurutnya, siapapun Bupati terpilihnya nantinya, Dia adalah Bupati milik semua rakyat Manggarai.



“Jangan dendam politik, apalagi dengan masyarakat, sehingga pembangunan bisa berjalan baik.
Soal beda pilihan politik itu adalah hal yang biasa dan lumrah dalam perpolitikan. Saya tidak mau pelihara dendam. Saya maju bukan karena dendam,” ujar Bacabup Herybertus G. L. Nabit disambut tepuk tangan meriah oleh para simpatisannya.

Hery juga berharap agar Pilkada 9 Desember mendatang jauh dari berbagai kecurangan, sehingga pesta demokrasi bisa berjalan dengan aman dan kondusif.

Sementara, saat sebelumnya, Florianus Kampul dalam sambutannya mengatakan, tagline “Perubahan dan Ganti Bupati” dari Paket “Hery-Heri” bukan sekadar disematkan begitu saja, tetapi lahir dari keprihatinan atas situasi dan kondisi pembangunan di Manggarai yang masih jauh panggang dari api.

“Bagaimana kita pertahankan pemimpin yang gagal membangun. Selama memimpin tidak ada pembangunan yang menonjol. Tidak ada perubahan yang signifikan. Karenanya tidak ada yang perlu dipertahankan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Kampul menjelaskan, salah satu parameter kegagalan Bupati adalah kontrak politik dengan rakyat melalui Peraturan Daerah (Perda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang tidak mencapai target, baik program maupun kegiatan fisik yang dilaksanakan selama 5 (lima) Tahun berjalan.

“Dengan demikian jika Program dan kegiatan yang sudah disepakati dalam dokumen Perda, tidak ditepati, maka secara otomatis visi pembangunan selama 5 Tahun dinyatakan gagal,” tambahnya.