Masyarakat Mabar Keluhkan Pemasangan Listrik Karena Pohonnya Tak Ditebang

Bagikan Artikel ini

Laporan Alvaro S. Marthin
Labuan Bajo, NTTOnlinenow.com = Warga kampung Subu, desa Semang, kecamatan Welak, kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT keluhkan pemasangan tiang dan kabel listrik milik PLN Labuan Bajo yang melintasi kebun milik warga setempat namun pohon-pohonnya tidak ditebang terlebih dahulu.

Romanus Haryanto, salah satu warga kampung Subu, kepada wartawan, Kamis (4/6/2020) mengaku kecewa dengan pihak PLN Labuan Bajo atas pemasangan tiang dan kabel listrik itu karena tanpa pemberitahuan terdahulu kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa melakukan penebangan pohon terlebih dahulu sebelum pemasangan dilakukan.

“Kami kecewa sekali karena pemasangan tiang dan kabel listrik ini tidak menebang pohon-pohonnya terlebih dahulu. Kami tidak diberitahu sebelumnya sehingga kami tidak lakukan penebangan,” ujar Roman.

Pemasangan tiang litrik itu, lanjut Dia, pada lahan produktif masyarakat yang didalamnya terdapat banyak jenis tanaman dan pohon-pohon seperti mahoni berukuran besar, sedang dan kecil.

Dikhawatirkan jika suatu waktu nanti terjadi pohon tumbang, maka akan berdampak pada tiang dan kabel listrik.

“Kita takut kalau nanti pohon tumbang lalu kena tiang dan kabel putus. Jelas ini sangat berbahaya bagi keselamatan warga sekitarnya,” ungkap Roman Haryanto.

Menurut Roman, Pihak PLN (Pemasang) sendiri memang sengaja tidak melakukan penebangan pohon-pohon milik warga itu dengan alasan takut rugi. Sementara, warga sendiri, kata Dia, tidak pernah menuntut atau meminta biaya ganti rugi kepada pihak PLN apabila dilakukan penebangan terhadap pohon-pohon yang ada. Tetapi yang terjadi, pihak Pemasang justru mengungkapkan, apabila sesewaktu terjadi kerusakan tiang dan kabel listrik akhibat pohon tumbang, masyarakat siap mengganti rugi.

“Kami sudah menanyakan kepada mereka (Pemasang), alasan pohon tidak ditebang terlebih dahulu, ternyata karena takut rugi. Kami tidak mau rugi. Kami punya tugas hanya pasang tiang sama kabel ini, sedangkan kayunya, masyarakat sendiri yang potong. Jadi nanti kalau terjadi apa-apa kayunya entah timbang karena hujan dan angin, ya masyarakat pemilik kayu yang ganti rugi,” ungkap Roman meniru pernyataan pihak Pemasang saat ditanya.

Masyarakat berharap, pihak PLN Labuan Bajo bersama pihak terkait lainnya segera memperhatikan hal ini agar tidak terjadi masalah dikemudian hari.

Saat berita ini diturunkan pihak PLN Labuan Bajo, termasuk pihak Pemasang belum dikonfirmasi.