Pemkab Belu Gelontorkan Anggaran Rp30,5 Miliar Pilkada Belu 2020
Atambua, NTTOnlinenow.com – Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Belu serentak tahun 2020 dilaksanakan pada tanggal 23 September mendatang sesuai jadwal yang telah ditetapkan KPU.
Pilkada Belu sendiri menghabiskan anggaran APBD sebesar Rp30,5 miliar yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten Belu kepada instansi Polri, TNI, KPU dan Bawaslu di wilayah Kabupaten Belu, Timor Barat perbatasan RI-RDTL.
Hibah dana terkait Pilkada Belu telah diwujudkan Pemkab Belu penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) senilai Rp30,5 miliar oleh Bupati Belu, Willybrodus Lay bersama Kapolres Belu, AKBP Cliffry Lapian, Kodim 1605/Belu, Letkol Inf Ari Dwi Nugroho, Ketua KPU Mikael Nahak dan Ketua Bawaslu Andre Parera, Selasa (18/2/2020).
Adapun hibah anggaran Pilkada Belu nilainya bervariasi dengan rincian, Polres Belu Rp4,2 miliar, Kodim 1605/Belu sebesar Rp800 juta, KPU Belu senilai Rp18 miliar dan Bawaslu Belu senilai Rp7,5 miliar.
Bupati Willy Lay menuturkan, nilai dana yang dihibahkan Pemkab Belu tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan bersama dan disetujui oleh DPRD Kabupaten Belu, dan merupakan kewajiban Pemerintah Daerah untuk mendukung Forkompimda dalam hal ini Polres dan Kodim selama menjalankan tugas pengamanan Pilkada.
Dukungan dana pengamanan Pilkada Belu 2020 dari Pemkab Belu untuk Polres Belu dan Kodim 1605/Belu sangat penting, dan dapat melakukan pengamanan Pilkada sesuai protap agar tahapan Pilkada berlangsung aman dan lancar.
Diharapkan, dengan anggaran yang gelontorkan Pemkab Belu seluruh proses tahapan Pilkada mulai dari tahapan awal sampai dengan akhir berjalan kondusif dan sukses.
PLH Sekretaris Daerah Kabupaten Belu Marsel Mau Meta menjelaskan, anggaran itu telah dibahas dan disetujui Pemkab Belu bersama DPRD Belu. Dengan anggaran yang tersedia, Polri, Kodim, KPU dan Bawaslu bersama masyarakat dan semua pemangku kepentingan di Kabupaten Belu bersinergi sukseskan Pilkada.
Lanjut Mau Meta, Polri, TNI, KPU dan Bawaslu saja tidak cukup untuk memastikan Pilkada dapat berjalan dengan baik. Namun, Partai politik dan para calon harus bisa menjaga perbedaan yang ada sebagai sebuah semangat demokrasi.
Dari perbedaan itulah para calon dapat saling belajar untuk membangun sebuah demokrasi yang berkualitas dan bermartabat.
Menurut Kapolres Belu AKBP Cliffry Lapian, kondisi di wilayah Belu sejauh ini cukup kondusif. Kendati ada beberapa kasus yang sifatnya konvensional yang masih terjadi, namun dengan keterbatasan personel pihak masih mampu kendalikan.
“Untuk saat ini situasi keseluruhan di perbatasan Belu masih aman, terkendali dan kondusif,” jelas dia.
Cliffry berharap, seluruh pihak unsur elemen tetap bersinergi dan bekerja sama dalam Pilkada, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan tahapan proses Pilkada Belu berjalan aman dan suskes.
Dandim 1605/Belu, Letkol (Inf) Ari Dwi Nugroho mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Belu yang sudah memberi dana hibah untuk pengamanan Pilkada Belu September 2020 akan datang.
Nugroho juga menyampaikan terima kasih kepada DPRD Kabupaten Belu yang telah menetapkan anggaran untuk Kodim 1605/Belu. Dana akan dipergunakan sebaik-baiknya sesuai dengan rancangan pemanfaatan anggaran.
“Meliputi empat tahapan, yakni perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan tahap akhir,” ujar dia.
Lanjut Nugroho, aparat keamanan biasanya melaksanakan tugas pengamanan tidak hanya berakhir pada pleno penetapan calon tetapi juga tahapan selanjutnya masih mejadi tugas aparat keamanan seperti pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih bahkan sampai acara syukuran.
“Diharapkan, Pilkada bisa berjalan dengan aman dan kondusif sehingga Belu bisa mendapat pemimpin yang bekerja untuk masyarakat Belu seluruhnya,” ucap dia.
Senada Ketua KPU Kabupaten Belu, Mikhael Nahak menyampaikan limpah terima kasih kepada Pemkab Belu yang telah menyelesaikan administrasi terkait dengan anggaran Pilkada. Dengan dana yang ada pihaknya komitmen untuk menyukseskan Pilkada Belu.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Belu, Andre Parera juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Belu yang telah menghibahkan dana pengawasan pilkada kepada Bawaslu.
Tahapan pelaksanaan pilkada sudah dimulai yang ditandai dengan jadwal penyerahan syarat dukungan bakal pasangan calon perseorangan. Dengan demikian tugas pengawasan dari Bawaslu semakin tinggi intensitas karena setelah penyerahan syarat dukungan masih banyak tahapan yang selalu diawasi Bawaslu.
“Dalam melaksanakan tugas pengawasan ini tentu Bawaslu membutuhkan anggaran pengawasan dan bersyukur, proses penandatangan NPHD telah dilakukan,” ujar Parera. (YB/advetorial-Kominfo Belu)