Pemkot Tegal Akan Menata Kawasan Stasiun Tegal Menjadi Kawasan Yang Terintegrasi

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Semarang, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Kota Tegal dan PT Kareta Api Indonesia (KAI) bersepakat merubah wajah Kawasan Stasiun Kota Tegal menjadi kawasan yang terintegarsi dengan Alun Alun Kota Tegal yang merupakan kawasan yang menjadi sentra pengembangan PKL dan UMKM. Kawasan ini akan ditata menjadi peradapan baru di Kota Tegal, sehingga kenyamanan pengguna moda transportasi umum ini akan menjadi nyaman dan pertumbuhan ekonomi di Kota Tegal dapat dipacu.

Kesepatan ini tertuang dalam rapat koordinasi (Rakor) yang diselenggarakan di Kantor Daerah Operasi 4 PT.KAI Semarang (16/1/2020). Rakor yang dihadiri Pemkot Tegal yang dipimpin Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi,ST,MM beserta jajaran terkait, sedangkan PT.KAI diwakilkan Daniel Johanes Hutabarat Deputy Executive Vice President Daops 4 Semarang, Suharjono Coorparate Deputy Director of Assets Development dan Muhamad Abrar Vice President Architecture and Preservation Kantor Pusat KAI dan jajaran terkait dari PT KAI.

Wakil Walikota Tegal MJ dalam rakor tersebut meminta ada dua hal yang harus dijalankan oleh Pemkot Tegal dan PT.KAI. Pertama MJ berharap kedua belah pihak tidak saling ngotot dalam melaksanakan pekerjaan ini dan kedua kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tegal yang terlibat agar segera melakukan persiapan dan pelaksanaan penataan Kawasan Stasiun.

“Insya Allah mulai besok kita sudah mulai bekerja untuk penanganan Kawasan tersebut. Saya kira ini awal yang bagus, PT.KAI dan Pemkot Tegal berkomitmen agar seluruh Kawasan Stasiun sampai Alun Alun Kota akan ditata menjadi kawasan yang bagus dan dapat memberikan kenyaman bagi masyarakat, sehingga Kota Tegal yang selama ini terkesan kumuh akan menjadi indah dipandang mata”, tegas MJ Wakil Walikota Tegal usai rakor.

Lanjut Wakil Walikota, Kawasan Stasiun dan Alun Alun merupakan kawasan yang terintegrasi saling mendukung satu dengan yang lain. Untuk itu MJ berharap para Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak usah resah.

“Tentu akan kami pikirkan, nanti ada tempat bagi para PKL sebagai sentra ekonomi bagi pedagang kecil dengan memprioritaskan bagi pedagang lokal”, lanjut suami dari Dyah Probondari,SH,M.Kn.

Tahap awal langkah yang akan dilakukan kedua belah pihak adalah melakukan berbagai persiapan sebelum dilakukan graund breaking yang direncanakan akan dilaksanakan pada awal februari 2020.

Suharjono Coorparate Deputy Director of Assets Development PT KAI mengatakan salah satu peningkatan pelayanan dari PT.KAI yaitu dengan semakin memanjakan penumpang, dengan konsep stasiun sebagai tempat bahagia sehingga diperlukan berbagai fasilitas yang bagus dan memadai. Suhajono berharap agar sesuai arahan Direksi PT.KAI penataan Stasiun Tegal ini segera direalisasikan.

“Bulan depan kita eksekusi karena MoU telah ditanda tangani antara Pemkot Tegal dan PT.KAI. Konsep dari tim desain dan apa yang sudah disampaikan Pemkot Tegal akan disamakan persepsinya supaya desain tersebut bisa direalisasikan dengan baik”’ tegas Coorparate Deputy Director of Assets Development.

Untuk meningkatkan pendapatan PT.KAI Kawasan ini nantinya akan dikomersilkan untuk itu pihaknya akan menjaring para investor, lanjut Suharjono.

“Stasiun Tegal mempunyai sejarah yang panjang. Konsep yang dikembangkan oleh PT.KAI di Kawasan ini adalah konsep orang bahagia. Stasiun akan menjadi sentral pertemuan pengunjung (keluarga) dan yang mau berangkat kerja sehingga berbagai fasilitas penunjang perlu kita sediakan. Stasiun itu harus punya pedestrian, konektivitas, tempat bermain dan tempat yang dapat membuat oaring nyaman sehingga konsep bahagia bagi para penumpang dan pengunjung tampak dalam upaya yang akan kita implementasikan”, lanjut Abrar.

Dalam waktu dekat Pemkot Tegal akan menata Jl.Pancasila. Ditempat ini akan dibangun Monumen Lokomotif yang antik, Tugu Pancasila dan jalan di Kawasan Stasiun hingga Stasiun Tegal yang akan dikerjakan oleh Dinas PUPR dan Dinas Perumahan dan Pemukiman.

Sugijanto dari KAI meminta agar penataan Kawasan Stasiun dilakukan secara komperhensif atau menyeluruh dan tidak secara parsial sehingga pekerjaan yang dlaksanakan efektif dan tidak dua kali kerja.