Luapan Banjir Korbankan Rumah dan Tanaman Warga di Pantura Atapupu

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua,NTTOnlinenow.com- Luapan banjir yang merupakan dampak dari curah hujan tinggi beberapa hari terakhir mengakibatkan sedikitnya 16 rumah rusak dan tanaman jagung milik warga terancam gagal panen.

Luapan banjir, tanpa menelan korban jiwa itu, terjadi di Nularan, desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak-Belu pada Rabu (30/1/2019) sekitar pukul 18.30 wita.

“Kemarin curah hujan memang cukup tinggi dan terjadi banjir, sehingga pada sore hari menjelang malam kali itu meluap dan tanaman jagung di kintal (kebun) dan sekitar 16 rumah tergenang lumpur setinggi betis,” ujar Abel Vicente salah seorang warga Korban Luapan banjir.

Dia menjelaskan atas peristiwa luapan banjir itu, tidak menelan korban jiwa, namun tanaman jagung pasti gagal panen karena sebagian besar tanaman jagung sudah tumbang dan tertimbung oleh endapan lumpur dari luapan banjir tersebut.

Dirinya mengharapkan, kondisi banjir yang sudah tertimbung pasir yang menyebabkan meluap itu agar pemerintah dapat memberikan perhatian untuk sesegera mungkin melakukan tindakan normalisasi kali sehingga tidak terjadi lagi luapan banjir ikutannya.

“Intinya, kami butuh bantuan pemerintah untuk buat normalisasi kali itu dengan bangun bronjong, kalo tidak banjir meluap lagi maka rumah kami sudah menjadi aliran kali permanen,” harapnya.

Pantauan media ini, pada kamis (31/1/2019) dilokasi kejadian, warga yayang menjadi korban bencana banjir di bantu oleh warga lain sedang membersihkan timbunan rumput dalam rumah dan memperbaiki pagar kebun yang rusak akibat luapan banjir itu.
Sejauh ini, pemerintah belum memberikan perhatian untuk penanganan atas,bencana tersebut.

Tidak saja itu, bencana banjir setelah diguyur hujan deras dalam sehari mengakibatkan luapan sungai di wilayah Loofoun juga merendam pemukiman warga di Dusun Abat, Atapupu, Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak.