NTT Harus Punya Bank Data yang Jelas

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan, masalah utama yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi NTT adalah tidak adanya data yang pasti. NTT harus punya bank data yang jelas untuk perencanaan dan penanganan masalah dengan tepat.

“Masalah utama di NTT bukan karena rakyat malas. Tidak ada itu. Masalah utama kita adalah pada perencanaan. Perencanaan harus dimulai dari data,” kata Gubernur Viktor saat melakukan kegiatan Penanaman Simbolis Benih Jagung di Desa Nifuboke dan Bijeli Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Sabtu (8/9/2018).

Menurut Gubernur Viktor, dirinya akan mengajak dan berdiskusi dengan para bupati /walikota se-NTT agar menyiapkan data yang otentik dan pasti. “Saya pastikan di masa kepemimpinan kami, NTT harus punya bank data yang jelas dan otentik. NTT satu data bukan hanya nama saja. Kita akan danai, siapkan dengan baik dan melalui survei yang pasti. Harus punya data yang luar biasa untuk penanganan yang jelas,” kata Viktor.

Viktor mengatakan, selama ini data yang ada bersifat kira-kira. Sehingga tidak diketahui dengan pasti berapa lahan pertanian produktif dan lahan kering yang ada di Provinsi NTT. Kalaupun ada, dimunculkan dalam bentuk persentase seperti persentase kemiskinan.

“Ke depan saya tidak tertarik bicara prosentase baik pada level provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa. Saya lebih tertarik kalau seorang camat datang bawa laporan jumlah orang miskin berapa, keluarganya siapa dan terapinya apa. Karena yang kita terapi orang, bukan prosentase,” tegas Viktor.

Dia menegaskan, kita harus mendata dengan pasti rumah yang tidak layak huni dan yang belum berlistrik. “Semua itu harus didata dengan baik. Kalau sudah terdata dengan baik, kita urus ramai-ramai pasti bisa diselesaikan dalam lima tahun apalagi kalau ada intervensi pemerintah pusat, pasti bisa,” jelas Viktor.

Demi mendukung upaya menciptakan data berkualitas, Gubernur Viktor akan menggerakan pimpinan SKPD dan perangkat Lingkup Provinsi NTT harus lebih banyak berada di desa. Karakter melayani harus dirubah.

“Kita harus melahirkan budaya baru dalam kerja. Bukan pegawai negeri yang duduk di kantor. Tapi pegawai negeri yang melayani petani, peternak dan nelayan. Melayani mereka.Mulai hari ini para kepala dinas dan PNS Provinsi harus menyesuaikan pakaian dan sepatu saat turun desa,” jelas Viktor.

Menurut Viktor, semua upaya ini bertujuan untuk NTT bangkit, NTT sejahtera. “Kita harus sungguh-sungguh. Target kita adalah kehormatan. Dan kehormatan itu hanya lahir dari pengorbanan. Saya punya keyakinan dengan hal ini, NTT dalam tiga tahun akan lepas landas,” pungkasnya.