Hasil Otopsi Jasad PD, Tidak Ditemukan Proyektil Peluru

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Menindaklanjuti insiden antara masyarakat dengan pihak keamanan di lokasi Pengukuran Pengembalian Batas Bidang Tanah Sertifikasi milik PT. Sutera Marosi Kharisma, dimana menyebabkan tewasnya korban PD (40) dan MMD (26) luka-luka, pada Rabu (25/04/2018), maka pada Jumat (27/04/2018) sekitar pukul 11.00 Wita, telah dilaksanakan gelar otopsi terhadap jenazah PD di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak Kabupaten Sumba Barat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Kombes Pol. Jules Abraham Abast sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Sabtu Jumat (27/4/2018).

Menurut Jules, otopsi dilakukan oleh pihak Biddokkes Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTT Kompol dr. Ni Luh Putu Eny Estuti, SpF dan Aiptu Pius Pala, Amd. Kep dengan didampingi pihak medis RSUD Waikabubak, turut menyaksikan selama proses otopsi berlangsung yakni, dari pihak keluarga hadir Luther Laku Nija (Kepala Desa Patiala Bawa) dan Yustinus Deta Baya (Sekretaris Desa Patiala Bawa).

Dari pihak Polres Sumba Barat hadir Kapolres AKBP Gusti Maycandra Lesmana, S.IK, MH, Waka Polres Kompol Yohanis Nisa Pewali, SS, MH, Kasat Reskrim Iptu Muliyono, Kasat Sabhara Iptu A. Agung Yuliantara dan Kasat Intelkam Akp Marselinus Hale.

Hadir juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumba Barat Daniel Bili, SH dan pihak Polda NTT yakni Kasubdit Paminal AKBP Andhika Bayu Adhittama, S.IK, S.MH bersama Bripka Indra Moy, serta perwakilan Bupati Sumba Barat yaitu Staf Ahli Bani Kadingara, SH, Kadis Pertanahan Zebukadoba, SH, Camat Lamboya Barat dan Kasi Pemde Isodorua Waru serta Kesbangpol Sape Puamanu, S.Sos, M.Si.

“Disampaikan oleh tim medis, selama pelaksanaan otopsi yang disaksikan secara langsung oleh seluruh pihak yang hadir, bahwa tidak ditemukan proyektil di dalam tubuh korban,” kata Jules.

Jules menegaskan, untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian PD, keluarga dan masyarakat diharap bersabar menunggu hasil dari tim ahli dan forensik. Selain itu, diharapkan dengan dikeluarkannya hasil otopsi oleh pihak yang kompeten di bidangnya ini dapat menjawab pertanyaan keluarga dan seluruh masyarakat.

“Mengingat saat ini tengah ramai bahkan menjadi topik hangat di media sosial yang menyatakan bahwa PD tewas ditembak oleh Anggota Polres Sumba Barat,” tegasnya.

Tak hanya itu, lanjut dia, muncul juga statement ketika insiden berlangsung massa dihujani peluru oleh Anggota Polres Sumba Barat, sehingga jatuh korban yang berjumlah kurang lebih 20 orang. “Dan dipastikan statement-statement tersebut adalah HOAX, karena praktek di lapangan tidaklah seperti itu,” katanya.

Dia mengimbau, untuk menjaga kestabilan situasi kamtibmas di daerah tersebut, maka kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk tidak terpengaruh apalagi mempercayai statement-statement terkait insiden ini yang tengah ramai beredar di media sosial.

Jules menyebut giat otopsi yang dilakukan berjalan lancar, aman, tertib dan berakhir pada pukul 13.40 Wita. Selanjutnya, jenazah korban PD diserahkan kepada keluarga untuk disemayamkan di rumah duka yang bertempat di Kampung Lara Motora, Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat.

“Dengan menggunakan 1 unit kendaraan roda enam, 2 unit roda empat dan 20 unit roda dua, jenazah PD diantar oleh sanak keluarga yang berjumlah kurang lebih 100 orang dari RSUD Waikabubak menuju rumah duka,” sebutnya.

“Dan proses ini mendapat pengawalan penuh dari Personil Polres Sumba Barat yang dipimpin oleh KBO Sat Lantas Aiptu Suparlan bersama Kapolsek Lamboya Iptu Yustinus Ranjamai serta Anggota,” tambahnya.

Terkait kondisi terbaru MMD yang mengalami luka pada bagian kakinya, Jules menyampaikan, bahwasanya pada Jumat (27/04/2018), yang bersangkutan telah kembali pulang ke rumah pasca mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak.