Lahan Kering Dijadikan Budi Daya Ikan Air Tawar

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Kupang, NTTOnlinenow.com – Menyulap lahan kering menjadi kolam ikan air tawar, kerja sosial ini sudah dilakukan Viktor B Laiskodat, calon gubernur NTT yang berpasangan dengan Josep Nae Soi sejak 2004. Pria kelahiran Oenesu, Timor ini menyatakan perluasan lapangan kerja bagi masyarakat merupakan salah satu pekerjaan rumah bagi masyarakat NTT. Selain bisa menjadi sumber pendapatan ekonomi baru bagi masyarakat, buah karya dari pekerjaan tersebut bisa dinikmati untuk kebutuhan sehari-hari.

“Saya ingat waktu masih kecil, tinggal di kebun. Susah sekali makan ikan. Lalu setelah pulang ke NTT lagi, kok kondisinya masih sama saja. Ini harus berubah. Kita perlu siapkan makanan bergizi untuk masyarakat, seminggu tiga kali masyarakat harus makan ikan. Jangan hanya nasi, jagung, singkong, dan sayur-sayuran,” ujar Viktor Laiskodat.

Dengan niat tersebut, sejak 2004, Yayasan Viktory dan Yayasan Tapenmasu mengembangkan budidaya ikan air tawar, memanfaatkan lahan tidur yang tersisa dari pertanian dan peternakan.

Maksi Tasau, pengurus divisi perikanan kedua yayasan tersebut menceritakan, yayasan pertama-tama turun ke desa-desa di 24 kecamatan di Kabupaten TTU untuk meninjau dan melakukan survey lahan-lahan tidur yang belum dimanfaatkan. Setelah itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk melakukan pembukaan kolam dan menyulap lahan tidur tersebut menjadi kolam ikan air tawar.

“Pak Viktor bilang bagi bibit ikan gratis kepada masyarakat untuk isi kolam-kolam yang sudah siap tersebut. Hingga akhir tahun lalu, jumlah bibit ikan yang sudah didistribusikan ke masyarakat TTU mencapai 50.000 bibit ikan,” kata dia.

Petrus Sakunab, dari divisi perikanan yang sama, mengatakan, jenis ikan yang dibudidayakan di kolam-kolam masyarakat di TTU tersebut di antaranya adalah ikan Mas, Patim, Bawal, Nila Pedaging Thailand, dan Nila super. Selain kepada individu-individu, pengembangan ikan air tawar saat ini juga sudah diarahkan melalui kelompok-kelompok UKM yang ada di TTU.

“Pada kunjungan bulan Agustus tahun lalu ke kelompok tani Bubnua, Desa Oesena, Kecamatan Miotim, Pak Viktor memberikan 100.000 bibit ikan Lele secara gratis kepada masyarakat TTU. Bibit ikan lele tersebut sedang dikembangkan sekarang,” jelas dia.

Petrus menegaskan, kalau ingat jasa baik Pak Viktor untuk usaha budidaya ikan air tawar di TTU, dia selalu teringat dengan kisah Yesus yang memberi makan lima ribu orang. Mukjizat itu dilakukan Yesus hanya dengan dua ketul roti dan lima ekor ikan, dan masih tersisa 12 bakul.

Seperti diketahui, selain budidaya ikan air tawar, yayasan Viktor Laiskodat juga melakukan gerakan traktornisasi yang mengubah lahan tidur di TTU menjadi lahan produktif, kemudian menghibahkan 300 induk sapi dan sekarang berkembang biak menjadi 1500 sapi siap panen.(Otista Center)