Jemput Jenazah TKI Adelina, Begini Ungkapan Hati Emi Nomleni

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Jenazah Adelina Lisao, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal akibat disiksa majikannya di Malaysia beberapa waktu lalu, tiba di Kupang, Sabtu siang (17/2/2018).

Persoalan meninggalnya TKI di luar negeri lantaran disiksa majikan bukan baru sekali, kejadian seperti ini kerap terjadi dan mirisnya menimpa para TKI asal NTT yang harus didera siksa hingga meregang nyawa ditangan majikan bengis.

Sesuai data Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), sejak Januari hingga Februari 2018 ini, sudah sembilan orang TKI asal NTT meninggal di Malaysia.

Kasus yang menimpa Adelina Lisao, perempuan asal Desa Abi, Kecamatan Oeneno, Kabupaten TTS ini, merupakan kasus teranyar yang cukup menghebohkan dan menjadi topik perbincangan masyarakat Indonesia, termasuk topik utama pemberitaan di berbagai media massa baik dalam maupun luar negeri.

Meninggalnya Adelina Lisao ini menambah daftar panjang kelamnya nasib para pahlawan devisa Indonesia di negeri orang. Hal ini menggugah sekaligus memantik rasa empati dan respons sejumlah pihak, termasuk Calon Wakil Gubernur NTT Emiliana J Nomleni.

Sebagai perempuan, Emiliana J Nomleni yang yang biasa disapa Emi Nomleni, merasakan duka mendalam atas meninggalnya Adelina Lisao. Hatinya pilu terbayang penindasan yang dialami oleh kaumnya itu.

Berangkat dari rasa empati terhadap kaum perempuan yang tertindas itu, Emi Nomleni turut hadir dalam sidang perkabungan, kala jasad Adelina Lisao yang terbujur kaku di dalam peti jenazah itu tiba di Bandara El Tari Kupang, sekitar pukul 13.20 Wita.

Menurut Emi Nomleni, kehadirannya merupakan bentuk penghormatan bagi sesama kaum perempuan, sekaligus ingin memastikan persoalan-persoalan yang dialami perempuan NTT teratasi.

“Masalah TKI NTT menjadi persoalan urgen yang harus segera diatasi. Saya hadir untuk bisa merekam semua rasa, tidak saja dari keluarga, tetapi juga dari semua kita, apalagi para perempuan NTT,” ungkapnya.

Sebagai satu-satunya perempuan yang diberikan kepercayaan untuk ikut mengambil bagian dalam kontestasi politik pemilihan gubernur NTT 2018, Emi Nomleni menyatakan tekad untuk menyelesaikan persoalan khususnya yang berkaitan dengan perempuan.

“Kehadiran saya juga ingin memastikan bahwa saya adalah perempuan yang bertekad untuk menyelesaikan persoalan ini. Artinya saya membutuhkan seluruh energi dari semua yang punya kepedulian terhadap kasus penjualan orang ini,” katanya.

Dia menegaskan, masalah human trafficking atau penjualan orang di NTT harus diatasi dan dihentikan. “Saya harus katakan ini penjualan orang. Dan harus diselesaikan. Karena bagi saya, jangan kita berpikir bahwa kematian itu hal biasa. Tetapi setiap anak NTT yang meninggal karena hal-hal seperti ini, menjadi tanggung jawab pemimpin,” tegasnya.

Karena itu, Emi Nomleni menyatakan, masalah TKI merupakan agenda khusus dalam visi dan misi Calon Gubernur Marianus Sae dan Calon Wakil Gubernur Emi Nomleni. Hal itu termuat dalam program peningkatan kualitas perempuan dan anak.

“Saya harus mengatakan, bahwa saya sebagai satu-satunya perempuan yang menjadi calon pemimpin NTT, saya harus menyelesaikan persoalan ini. Ini salah satu agenda khusus kami. Dan itu harus kami lakukan dan menjadi komitmen saya bersama pak Marianus,” paparnya.

Tordi Baskoro dari Direktorat Perlindungan TKI mengatakan, Adelina meninggal akibat tidak diberikan makanan oleh majikannya. Selain itu Adelina memiliki beberapa luka di bagian tubuhnya akibat gigitan anjing. “Dia meninggal karena tidak diberi makan oleh majikannya. Dia juga ada luka karena digigit anjing,” kata Tordi.

Dia menambahkan, pihak kepolisian Diraja Malasyia telah mengamankan 19 pelaku, dan 3 diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. “Ada tiga orang yang sudah ditetapkan tersangka,” ujar Tordi singkat.