Tebing Sungai Talau Longsor Ancam Belasan Rumah di Lasepu

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Sedikitnya belasan rumah milik warga yang terletak di RT 16, RW 05, Dusun Lesepu, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota, Kabupaten Belu terancam longsor tebing sungai Talau.

Tebing setinggi sekitar 10 meter itu mulai mengalami longsor akibat hantaman banjir deras yang meluap setelah diguyur hujan yang turun terus menerus dalam sepekan terakhir. Kondisi tebing yang terletak di tikungan sungai memudahkan air mengikis tanahnya.

Pantauan NTTOnlinenow.com, Minggu sore (7/1/2018) dua unit rumah milik warga setempat langsung berada di pinggir tebing yang berjarak kurang lebih 10 meter. Sementara itu jarak jalan raya dengan bibir tebing hanya satu meter.

Informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, semula batas tebing sungai dengan jalan raya berjarak belasan meter. Tapi akibat dihantam banjir setiap tahun kini jarak dengan jalan raya tinggal satu meter.

“Setiap kali di musrembang tingkat Kelurahan bahkan di Kecamatan kita selalu usul untuk bronjong, tapi sampai hari ini tidak terealisasi,” ujar salah seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.

Baca juga : Kades dan BPD Harus Berpegang Teguh Pada Aturan

Diharapkan, Pemkab Belu segera mengambil langkah serius menanggulangi longsor tersebut guna keselamatan warga di sekitar bantaran sungai dan perkampungan Lesepu.

Terpisah, Anggota DPRD Belu Marthin Nai Buti kepada NTTOnlinenow.com mengatakan, harusnya usulan warga dalam musrembang ditingkat Kelurahan sampai Kecamatan yang diusulkan terus menerus untuk sepanjang kali Talau diperhatikan Pemerintah.

“Harus dilihat usulan musrembang yang jadi prioritas. Demikian juga dengan longsor di Lesepu harus dilihat juga. BPBD sudah pasang rambu hati-hati, terus langkah selanjutnya apa,” tanya dia.

Tambah Nai Buti, sebelum DPR sudah pernah mengusulkan melalui musrembang di tingkat Kelurahan bahkan Kecamatan untuk tebing sungai di Lesepu tapi tidak pernah diakomodirkan.

“Ada belasan rumah terancam. Kita minta Pemerintah segera ambil tindakan harus segera dibronjong. Kalau tidak tahan segera normalisasi lahan untuk alihkan aliran air,” pinta Ketua Komisi I DPR Belu itu.