Ribuan Personil Polda NTT Siap Amankan Pemilukada 2018

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar kesiapan pengamanan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) dengan Operasi Mantap Praja Turangga 2018.

Kapolda NTT, Irjen Pol. Agung Sabar Santoso pada Apel Gelar Pasukan yang dilaksanakan di lapangan Mapolda NTT, Jumat (5/1/2018) sore mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengecek sarana dan prasarana beserta unsur terkait sebelum diterjunkan ke lapangan.

“Dengan demikian, semua perencanaan yang telah dipersiapkan dapat berjalan dengan optimal, dalam rangka mensukseskan pengamanan pemilukada tahun 2018,” ungkapnya.

Menurut Agung, kehidupan berdemokrasi di Indonesia telah memberikan kebebasan bagi masyarakat untuk berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat yang dijamin oleh konstitusi serta diberikan hak politik yang luas untuk terlibat dalam roda pemerintahan.

“Pemilu merupakan wujud keikutsertaan seluruh rakyat Indonesia dalam menyelenggarakan pemerintahan negara, di samping itu sebagai sarana demokratis untuk menyampaikan aspirasi rakyat dalam rangka membentuk sistem negara yang terlegitimasi dan berkedaulatan,” katanya.

Mengingat arti penting dan strategisnya pemilu bagi keberlangsungan kepemimpinan nasional, pemerintahan dan pembangunan dalam mencapai tujuan negara, maka pada konteks inilah Polri sebagai penanggung jawab keamanan dalam negeri, berkewajiban untuk mengawal, menjaga dan mengamankan penyelenggaraan pemilukada 2018.

Baca juga : Sukses Pengamanan Pilkada Papua, Kapolres Belu Sambut Kepulangan Brimob

“Hal ini dilakukan melalui manajemen keamanan yang terpadu dan komprehensif, mengerahkan segala sumber daya yang ada, serta memperkokoh kerja sama yang sinergis dengan penyelengara pemilu, TNI, masyarakat dan mitra keamanan lainnya agar pesta demokrasi pemilu 2018 dapat berlangsung jujur, aman, adil dan demokratis,” jelasnya.

Dia menegaskan, pada pelaksanaan pemilukada 2018 terdapat berbagai potensi kerawanan yang membutuhkan perhatian serius untuk diantisipasi sejak dini, agar tidak berkembang menjadi gangguan nyata yang dapat mengganggu dan menghambat penyelenggaraan pemilukada 2018.

“Berbagai potensi kerawanan tersebut dapat terjadi dalam setiap tahapan pemilu, berupa pelanggaran tindak pidana pemilu termasuk tindak pidana umum yang harus dapat dikelola transparan dan akuntabel,” tegasnya.

Agung menambahkan, sehubungan dengan pelaksanaan operasi tersebut, dalam implementasinya akan dilakukan penggelaran fungsi-fungsi kepolisian di lapangan dalam bentuk satuan tugas tingkat pusat, daerah dan tingkat Polres, yang melibatkan 7350 personil Polda NTT dan BKO Brimob Mabes Polri, dengan bantuan kekuatan 1248 personil TNI dan 19.153 personil Linmas.

Kapolda berharap kepada seluruh jajarannya untuk mengawal dan mengamankan setiap tahapan pemilukada dengan sebaik-baiknya, supaya mewujudkan terciptanya Kamtibmas yang kondusif, dan dapat memberikan rasa aman kepada para penyelenggara serta peserta pemilukada 2018, serta menjamin masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya sesuai hati nuraninya.

Pemilukada di NTT 2018 terdiri dari pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta pemilihan bupati dan wakil bupati di 10 kabupaten, yakni Kabupaten Kupang, TTS, Sikka, Alor, Ende, Manggarai Timur, Nagekeo, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya dan Kabupaten Rote Ndao.