Ada Dua Kabupaten dan Satu Kota di NTT Kasus Tuberkolosis Tertinggi

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Provinsi NTT, dr. Theresia Sarlyn Ralo mengatakan, ada dua kabupaten dan satu kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan temuan tuberkolisis (TB) tertingi, diantaranya adalah kota Kupang 860 kasus, kabupaten Belu 530 kasus dan Sumba Timur 461 kasus.

Hal ini mengemuka dalam pertemuan public private mix jejaring program penanggulangan tuberkolosis dan pembentukan tim rencana aksi daerah (RAD) TB tingkat provinsi NTT, Senin (18/12/2017)  di Sotis Hotel Kupang.

Sementara itu menurut Theresia, data absolut penemuan kasus TB di NTT dalam kurun waktu 2016 terdapat total suspek atau terduga TB sebanyak 37.860 kasus, dengan total kasus 6.272, BTA positif 3.584, BTA negatif 1.946, ekstra paru 409, TB Anak 205.

“Kasus TB di sekitar kita banyak, namun penemuan masih sedikit yang berakibat terus terjadi penularan. Disamping itu faktor hygene sanitasi lingkungan, gizi penderita buruk, berpengaruh terhadap peningkatan kasus TB, kepatuhan minum obat selama enam bulan sangat mempengaruhi sembuh atau tidak. Saat ini telah ditemukan TB resisten obat yang memerlukan penanganan serius, dan perlu pengobatan selama dua tahun” jelas Theresia.

Untuk memberantas TB, Theresia menerangkan dibutuhkan pembentukan jejaring yang kuat, dengan tujuan agar semua layanan kesehatan yang menangani TB berpartisipasi dalam jejaring agar semua pasien TB dapat ditemukan dan diobati sesuai standar dan tercatat dalam sistem informasi program TB nasional, untuk peningkatan penemuan aktif dan pasif kasus TB, mutu layanan TB, penguatan manajemen obat, penguatan sistem pencatatan dan pelaporan termasuk mandatory notification pembinaan dan monitoring-evaluasi.

Dia berharap target tercapai apabila semua kabupaten/kota membentuk dan melaksanakan PPM secara paripurna agar semua kasus TB dapat ditemukan dan diobati sampai tuntas. Seluruh fasilitas layanan kesehatan menatalaksana pasien TB sesuai standar dan melaporkan pasien TB yang diobati ke dalam sistem informasi Program TB.

Ditambahkan dr.Theresia, masih ada tantangannya dihadapi, dimana angka kesakitan yang tinggi, namun penemuan rendah (32%).