Hipmi NTT Gandeng Lembaga Keuangan Wujudkan Program Bapak Asuh

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Nusa Tenggara Timur (NTT) siap menggandeng lembaga perbankkan dan lembaga keuangan lainnya untuk mewujudkan Program Bapak Asuh guna menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda.

Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Hipmi NTT periode 2017- 2020 hasil musyawarah daerah (Musda) XII, Reynold Arthur Ivan Lay sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Selasa (5/12/2017).

Menurut Arthur, gairah untuk berwirausaha di kalangan generasi muda NTT sudah cukup tinggi. Hal ini dilihat dari respon para mahasiswa ketika Hipmi melaksanakan program Hipmi goes to campus. Para mahasiswa terutama semester akhir memiliki keinginan yang cukup kuat untuk berwirausaha setelah menampatkan pendidikan.

“Untuk merespon gairah generasi muda itu, Hipmi periode 2017- 2020 menghadirkan program Bapak Asuh untuk menghimpun dan mendukung mereka dalam berwirausaha. Kita juga siap membantu mereka dalam membuka akses pasar,” kata Arthur.

Lebih lanjut dia menyampaikan, untuk membangun sebuah kekuatan bersama di kalangan pengusaha, pihaknya telah memprogramkan untuk dibentuk sebuah wadah intercorporate. Wadah ini diharapkan bisa terjalin kerja sama diantara sesama pengusaha dalam mengembangkan dunia usaha yang telah dan akan dirintis.

“Peluang yang cukup besar adalah di sektor pariwisata. Hipmi berkomitmen mendukung program pemerintah menjadikan NTT sebagai New Teritory Tourism,” ungkap Arthur.

Arthur menyatakan, peluang lain yang akan ditangkap adalah letak NTT yang berbatasan langsung dengan dua negara tetangga, Timor Leste dan Australia. Segitiga pertumbuhan ekonomi dengan dua negara tetangga ini akan dimanfaatkan semaksimal mungkin, seperti pertukaran teknologi atau barang.

Baca juga : Lima Calon Ketua Hipmi NTT Siap Bertarung di Musda

Dia berpendapat, dalam rangka mewujudkan semua program yang akan dijalankan, langkah pertama yang dilakukan adalah konsolidasi organisasi. Perbedaan pendapat pada forum musda, 4 Desember 2017 merupakan dinamika organisasi dan dinamika demokrasi yang harus dilalui. Semua anggota Hipmi termasuk calon ketua BPD yang kalah, adalah kader terbaik organisasi. Karena dalam setiap event apapun, Hipmi selalu menggelorakan semboyan “Bertanding untuk Bersanding.”

“Dalam penyusunan struktur kepengurusan, tentunya semua aspek kita pertimbangkan termasuk mengakomodasi pihak yang kalah. Untuk hal ini, kita serahkan sepenuhnya pada tim formatur,” ujar Arthur.

Menyinggung ada target penambahan anggota, Arthur menegaskan, dirinya memiliki target untuk menghimpun pengusaha muda NTT bergabung dalam wadah Himpi, baik dalam aspek kuantitas maupun kualitas. Sesuai data, jumlah pengusaha muda di NTT saat ini sebanyak 650 orang, tapi yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) baru 350 orang.

“Kita targetkan, dalam enam bulan ke depan, sebanyak 500 pengusaha mudah sudah memiliki KTA. Dengan harapan, mereka menularkan virus kewirausahaan di kalangan generasi muda lainnya,” papar Arthur.

Ketua Tim Pemenangan Arthur Lay dalam forum Musda XII, Muhammad Ikhsan Darwis mengakui, memang terjadi dinamika dalam forum musda, namun berjalan normal. Bahkan musda XII merupakan musda terbaik sepanjang Hipmi hadir di NTT. Pasca pelaksanaan musda tersebut, Hipmi NTT tetap solid dalam membangun kebersamaan.

“Pihak yang kalah dalam musda pun akan dihimpun, karena pihaknya tidak pernah membicarakan soal kepengurusan dalam memenangkan Arthur Lay sebagai Ketua BPD Hipmi NTT periode 2017- 2020,” tandasnya.