IAKMI Gelar Forum Ilmiah Kesehatan Masyarakat

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Forum Ilmiah Kesehatan Masyarakat, Senin (2/10/2017) di Aula Kampus CHMK Kupang.

Wakil Gubernur NTT, Benny Alexander Litelnoni saat membuka Forum Ilmiah Kesehatan Masyarakat mengatakan, tantangan akses kesehatan masyarakat di wilayah NTT adalah, karena masih kurangnya pengetahuan dan pendidikan masyarakat tentang kesehatan.

Benny sesalkan, dalam forum bermartabat seperti ini tidak hadirnya unsur dari Dinas Kesehatan dan masih lemahnya kerjasama lintas sektor yang berdampak pada sering terjadinya Kesalahan pengertian sehingga menghasilkan respon yang berlawanan dengan tujuan atau maksud yang diharapkan.

“Semetara pemerintah terbuka menerima usulan dari bawah, namun tidak ada, dinas kesehatan tidak memfasilitasi puskesmas, Bupati tidak memfasilitasi desa. Ini tantangan bersama bagi kita, karena dana yang bergulir di desa sangat besar tapi belum nampak hasilnya,” tegas wagub Benny.

Ketua IAKMI Provinsi NTT, dr.Hironimus Fernandes berpesan petugas Kesehatan Masyarakat (Kesmas) harus selalu meningkatkan kemampuan dan beretika serta profesionalisme dalam membangun kemitraan.

Pada kesempatan itu Kepala BKKBN-RI, dr.Surya Chandra Suropati mengatakan, pada era Orde Baru (Orba) sentralisasi Keluarga Berencana (KB) mencapai target dalam menekan pertumbuhan penduduk, namun dalan era Reformasi BKKBN dilupakan. Sebentar lagi Indonesia akan mengalami bonus demografi. Program Nawacita meningkatkan kualitas manusia dan menekan kuantitas manusia melalui metode jangka panjang berupa, implan, iud, tubektomi.

Dia mencontohkan di Nusa Tenggara Barat (NTB) saat proses persalinan ibu harus memberikan asi eklusif kepada bayinya dan menyusui selama 2 tahun untuk mencegah stanting. Ada juga kampung KB.

Rosalin dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, mejelaskan, kebijakan germas di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan berhasil dilihat dari derajat kesehatan meningkat, semakin sedikit orang yang sakit. itulah keberhasilan pembangunan kesehatan.