Pasca Banjir, Warga dan Pemerintah Gotong Royong Bersihkan Sampah

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Pasca banjir merendam belasan rumah di Tini, warga setempat bersama pihak Pemerintah Kelurahan Manuaman dan Beirafu melakukan aksi gotong royong membersihkan sampah serta batang kayu yang tersangkut di jembatan guna melancarkan aliran sungai.

Pantauan media, Senin (27/3/2017) Bupati Belu Willybrodus Lay mendatangi mendatangi lokasi bencana. Bersamaan Kadis PU, Camat Atambua Selatan, Lurah Manuaman, Camat Atambua Barat dan Lurah Beirafu di lokasi guna mendata warga yang rumahnya terendam banjir.

Nampak, warga bersama aparat pemerintah dua kelurahan menggunakan peralatan seadanya turun ke sungai membersihkah sisa-sisa sampah yang tersangkut di tepi sungai, juga sampah dan batang kayu yang tersangkut di bawah kolong jembatan yang menjadi penghalang aliran sungai.

Sebuah alat barat eskavator milik pengusaha lokal dikerahkan ke lokasi bencana, alat tersebut mengeruk material dan sampah-sampah dalam aliran sungai agar arusnya lancar. Hal itu dimaksud guna antisipasi apabila terjadi lagi banjir, air sungai tidak lagi meluap dan merendam rumah warga.

Bupati Lay menuturkan, selain dangkalnya sungai, sampah-sampah yang dibuang warga dalam sungai menjadi salah penyebab aliran sungai tidak lancar. Sehingga saat tiba musin hujan terjadi banjir dan air meluap merendam rumah warga.

Baca : Komisi I DPRD Belu Minta Polisi Percepat Proses Kasus Dugaan Ipal Kades Mahuitas

“Harusnya tidak sampai banjir begini. Ini karena masyarakat buang sampah sembarang, mereka buang sampah di sungai termasuk kayu sehingga menghalangi aliran sungai tidak lancar,” ujar dia.

Terkait hal itu Lay menghimbau kepada Camat dan Lurah untuk memberitahukan kepada warga yang berada di sepanjang bantaran sungai agar tidak sembarangan membuang sampah di dalam sungai. Karena hal itu akan menyusahkan warga sendiri saat tiba musim penghujan.

“Ini salah satu jalur alternatif ke Kantor Bupati. Jembatan ini terlalu rendah, kedepan akan kita pikirkan, mungkin bisa ditingkatkan satu meter lagi dan lebar termasuk jalannya. Soal tindakan tanggap darurat, tidak harus Pemerintah, tapi kalau ada kebutuhan urgen begini kita bisa minta bantuan swasta yang penting koordinasi secara baik,” papar dia.

Dihimbaukan lagi kepada selurh warga, kalau bisa sampah-sampah jangan dibuang di sungai. Selain menyebabkan aliran sungai tidak lancar, buang sampah tidak pada tempat juga mencemari lingkungan hidup yang berdampak pada timbulnya penyakit.