Pemkab Manggarai Dianggap Gagal

Bagikan Artikel ini

Laporan Marten Don
Ruteng, NTTOnlinenow.com – Sekelompok aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Manggarai, NTT, Jumat (17/2/2017) melakukan aksi unjuk rasa terkait evaluasi satu tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai, Deno Kamelus dan Viktor Madur.

Unjuk rasa mahasiswa itu dimulai di depan kantor DPRD, kemudian dilanjutkan didepan kantor Bupati dan berakhir di seputar area pertokoan kota Ruteng.

Sejumlah tuntutan mereka sampaikan, namun 3 diantaranya, yaitu mempertanyakan kinerja perintah daerah kabupaten Manggarai tentang berkantor di desa, mempertanyakan sikap pemerintah terkait prosedur pemasangan jaringan listrik bertegangan tinggi oleh pihak PLN yang dianggap sepihak namun dinilai merugikan pemilik lahan, dan mempertanyakan konsistensi pemerintah terkait 217 ASN yang indisipliner.

Mantan ketua demisioner GMNI Manggarai, Fabianus Apul dalam orasinya mengatakan, rotasi jabatan eselon di lingkup Pemkab Manggarai itu dengan syarat politis.

Baca : Bupati Deno: Camat Adalah Bupati Kecil yang Ada di Kecamatan

Terkait berkantor di desa, Apul menilai itu salah satu bentuk pencitraan yang dilakukan pemerintahan Deno-Madur.
Sebab menurutnya hingga setahun berjalan pemerintahan Deno-Madur belum mampu membuktikan janjinya pada saat kampanye.

“Janji untuk mensejahterakan rakyat sampai saat ini belum belum terealisasi,” katanya.

Selain itu terkait ke 217 ASN yang indisipliner dan 14 ASN diantaranya yang terancam dipecat, ia juga menilai itu juga sebagai bentuk sikap inkonsistensi Pemkab Manggarai, karena belum direalisasikan, sahut Apul.

Ini semua, kata dia, adalah bentuk kegagalan pemerintah Kabupaten Manggarai saat ini.