PAD Kota Kupang Terus Meningkat
Laporan Nyongki Mauleti
Kupang, NTTOnlinenow.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kupang selama beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan. Konsekuensi logisnya, kesejahteraan masyarakat di Kota Kupang terdongkrak naik.
“Mengacu pada sejumlah indikator pertumbuhan ekonomi bisa disimpulkan bahwa Kota Kupang sepanjang empat tahun terakhir mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif,” tegas pengamat pengamat ekonomi regional NTT, Dr James Adam, mengomentari dinamika ekonomi yang terjadi di Kota Kupang, baru-baru ini.
Menurut James, peningkatan ekonomi yang signifikan itu menunjukkan secara gamblang bahwa seluruh program yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Kupang di bawah kepemimpinan Wali Kota Jonas Salean semenjak tahun 2012 hingga saat ini telah berjalan baik dan positif sesuai kebutuhan ekonomi warga Kota Kupang.
Dijelaskan, tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kota Kupang sebesar 4,8 persen dan di tahun 2016 meningkat tajam mencapai 7,2 persen. Fakta ini menjadikan Kupang sebagai kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di NTT, sekaligus melampaui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya sebesar 5,2 persen. Hal itu menunjukan bahwa pengelolaan anggaran di Kota Kupang pada masa kepemimpinan Jonas Salean telah berjalan baik dan tepat sasaran, terutama berkat program dan kebijakan prorakyat yang dicetusnya pada masa kepemimpinannya.
Baca : PIP Harus Bersih dari Kepentingan Politik
“Kita lihat contoh, salah satunya adalah dana Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PEM). Di awal tahun 2013 anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 25,5 miliar, dengan setiap kelurahan mendapat jatah pengelolaan sebesar Rp 500 juta. Kini, di tahun 2016 telah berkembang hingga mencapai Rp 54 miliar. Ini jelas menggambarkan bahwa pergerakan ekonomi di tingkat masyarakat telah berjalan positif, karena program-program pembangunan yang ditawarkan oleh Pemerintah Kota Kupang menyentuh kebutuhan masyarakat,” terang James seraya menyebut sejumlah program Jonas yang sangat memasyarakat seperti Raskin, Brigade Kupang Sehat, Beasiswa bagi Mahasiswa Kurang Mampu, dan Program Santunan Kematian.
“Bisa dibilang semua program pro rakyat yang digelontorkan Pemerintah Kota Kupang dalam tempo empat tahun terakhir ini telah sangat menyentuh dan secara nyata membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi. Inilah yang dikatakan dengan perkembangan ekonomi yang berjalan positif,” katanya.
James Adam menambahkan, besaran APBD murni 2017 sebesar Rp 1,233 triliun dengan PAD Kota Kupang yang mencapai Rp 1,3 miliar, menunjukan bahwa pemerintah sekarang melalui program-program yang diluncurkan, baik melalui bantuan yang berasal dari PAD maupun yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU), betul-betul memperhatikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat Kota Kupang.
“Kita bisa lihat hal yang lain, sekarang di seantero Kota Kupang sudah mulai dibangun jalan hotmix secara bertahap dan merata, dan ditunjang dengan penerangan jalan yang sangat memadai. Ini telah membantu aktivitas warga dalam menjalankan perekonomian mereka. Lihat saja, ada warga yang awalnya susah menjual hasil kebunnya ke pasar, kini sudah terbantu. Hal yang sama juga berlaku bagi nelayan ataupun penjual ikan. Kini mereka sudah bisa menjual hasil tangkapannya hingga ke pelosok pinggiran kota. Dengan begitu ekonomi keluarga mereka juga mengalami peningkatan,” ujarnya.