Indeks Nilai Tukar Petani NTT Turun

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Januari 2017, sebesar 101,19 atau turun sebesar 0,12 persen dibandingkan sebelumnya.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maritje Pattiwaellapia dalam konferensi pers di kantornya, Kupang, Rabu (1/7/2017).

Menurut Maritje, penurunan NTP disebabkan terjadinya peningkatan lebih kecil pada indeks harga hasil produksi pertanian dan terjadi peningkatan lebih besar pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk produksi pertanian.

“Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di NTT pada bulan Januari 2017, NTP di NTT mengalami penurunan dibanding bulan Desember 2016 yaitu sebesar 0,12 persen,” katanya.

Baca : Januari 2017, NTT Alami Inflasi 0,74 Persen

Maritje mengungkapkan, penghitungan NTP ini mencakup lima subsektor, yaitu sub sektor padi dan palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan,” katanya.

Pada bulan Januari 2017, NTP NTT sebesar 101,19 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 106,34 untuk subsektor tanaman pangan. Untuk subsektor hortikultura sebesar 99,51.

“Sedangkan untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 91,08 dan subsektor peternakan sebesar 106,15 serta sebesar 104,46 untuk subsektor perikanan,” katanya.

Maritje menambahkan, di daerah pedesaan terjadi inflasi pada bulan Januari 2017 sebesar 1,20 persen. Sub kelompok bahan makanan mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 1,74 persen.

“Sementara inflasi terendah terjadi pada sub kelompok transportasi dan komunikasi yaitu sebesar 0,30 persen,” tandasnya.