Banjir Rendam Ratusan Rumah Warga di Desa Dualaus

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Intensitas curah hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Belu sejak pagi hingga sore menyebabkan rumah warga di Lakafehan dan Kolam Susuk, Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Belu, Timor Barat wilayah perbatasan RI-Timor Leste terendam banjir, Selasa (31/1/2017) sore sekitar pukul 16.30 Wita.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun NTTOnlinenow.com dari beberapa sumber di lokasi bencana banjir menyebutkan, tujuh unit rumah milik warga yang terendam banjir yakni, tiga unit rumah warga di Lakafehan milik saudara Melky Aplunggi, Deni Aplunggi dan Jasintus Da Silva. Sementara empat unit rumah warga di Kolam Susuk milik Mataus Laku, Yonatan Mau, Yohanes Taloma dan Magdalena Olo Mau di RT 11.

Ketinggian air yang merendam rumah milik warga di dua lokasi Lakafehan dan Kolam Susuk mencapai satu setengah meter atau setinggai orang dewasa. Hujan deras yang mengguyur wilayah desa itu sejak pagi hingga sore menyebabkan banjir meluap dari anak sungai yang terletak di belakang tiga unit rumah milik warga Lakafehan dan ketiadaan saluran air .

Jarak antara anak sungai dengan tiga unit rumah warga tidak terlalu jauh, sehingga banjir yang meluap langsung merendamnya. Selain itu juga, ketiadaan drainase atau saluran air di sepanjang pinggir jalan trans timor menuju perbatasan Mota’ain menjadi salah satu faktor penyebab rumah warga terendam.

Baca : Tembok Penahan Jembatan PLBN Mota’ain-Timor Leste Jebol

Akibat bencana banjir yang merendam rumah warga tersebut, Danramil 02 Kakuluk Mesak, Polsek, Camat Kakuluk Mesak dan pihak BPDB Belu langsung mendatangi lokasi bencana. Dibantu warga lainnya bersama warga langsung melakukan evakuasi perabot rumah tangga milik warga yang terendam banjir ke rumah sanak keluarga yang tidak terkena banjir.

Hingga berita ini diturunkan, terkait dengan kerugian materil yang dialami para korban terendam banjir belum bisa didata secara riil karena sampai dengan saat ini warga yang terkena bencana luapan banjir dibantu Pemerintah Kecamatan, Koramil, Polsek dan pihak BPDP serta warga lainnya masih melakukan evakuasi barang-barang milik warga korban bencana ke tempat yang aman.

Terpisah Kepala Desa Dualaus, Oktobidalis Nape yang dikonfirmasi NTTOnlinenow.com Selasa malam mengatakan, hujan turun sejak pukul 13.00 wita dan sekitar pukul empat sore mulai banjir meluap dan merendam rumah warga. Kurang lebih ada 130 unit rumah milik warga di Lakafehan dan Kolam Susuk yang terendam banjir. Dari total tersebut tujuh unit rumah yakni tiga rumah di Lakafehan dan empat rumah di Kolam Susuk paling parah karena ketinggian mencapai sekiranya satu setengah meter dan 80-an meter.

“Di Lakafehan kurang lebih ada 30 unit rumah dan yang paling parah terendam banjir ada tiga unit rumah. Sementara di Kolam Susuk di RT ada 4 RT sekitar seratus lebih kepala keluarga yang rumahnya terendam banjir dan yang paling parah empat unit rumah di RT 11. Tapi tadi sore hampir gelap airnya sudah mulai surut,” urai dia.

Ketika ditanyai terkait kerugian yang dialami warga jelas Nape, pihaknya belum mengetahui pasti berapa kerugian materil yang dialami korban bencana banjir. Karena rencananya besok pihaknya baru akan melakukan pendataan secara keseluruhan bersama pihak Kecamatan, Koramil, Polsek dan BPBD terhadap warga yang terkena bencana tersebut. “Untuk kerugiannya saya belum ada data pasti, karena besok pagi baru akan kita data satu persatu,” ujar Nape.