33 Pejabat Esalon III Lamar Sembilan Jabatan Lowong di Pemkab Belu

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Hingga batas waktu pendaftaran Sabtu 21 Januari lalu, terdapat 33 orang pejabat esalon III di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu yang telah memasukan lamaran ke Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) untuk mengikuti lelang jabatan.

“Berdasarkan data sampai dengan kemarin pejabat yang melamar itu ada 33 orang esalon III A dan III B,” ungkap Plt BKPP Kabupaten Belu, Ulu Emanuel kepada NTTOnlinenow.com, Jumat (27/1/2017).

Menurut dia, ke 33 pejabat esalon tersebut akan memperebutkan 9 jabatan Organisasi Perangkat Daerah yang masih lowong hingga dengan saat ini. Sesuai dengan Undang-Undang ASN yang baru, para esalon ini menduduki jabatan pimpinan tinggi yakni pimpinan tinggi pratama esalon II B.

“Syarat untuk menduduki jabatan promosi itu mereka yang esalon III A dan B yang dulu pernah menjabat esalon III A atau yang menduduki jabatan administrasi. Yang melamar itu ada Sekretaris, Kabag, Kepala Bidang yang pernah menduduki jabatan esalon III A,” sebut Emanuel.

Jelas Asisten Administrasi Setda Belu itu, kondisi sekarang ada terdapat 9 jabataan yang masih lowong. Diantaranya, Bappeda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, Dinas PU dan Tata Ruang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Transmigrasi, Dinas Peternakan dan Dinas Ketahanan Pangan.

“Jadi, untuk menduduki jabatan tinggi pratama itu, 33 pejabat esalon ini harus dilakukan seleksi terbuka atau yang disebut lelang jabatan yakni akan mengikuti uji kompetensi,” ucap dia.

Baca : Diguyur Hujan Sepekan, Tebing Longsor Nyaris Tutupi Jalur Atapupu

Tutur Emanuel, pihaknya telah melakukan seleksi tahap awal. Pejabat esalon III yang akan melamar itu akan membuat lamaran secara tertulis dilengkapi dengan seluruh persyaratan yang ditentukan, yakni membuat makalah minimum setebal 30 halaman.

Sebab itu salah satu persyaratan penting, dan yang tidak kalah penting seleksi adminisrasi yakni harus mengumpulkan segala sertifikat, pelatihan yang diikuti, diklat kepemimpinan baik itu tingkat II dan III. Juga ijasah serjana, karena kualifikasi pendidikan, sementara untuk serjana muda tidak bisa dipakai dalam lelang. Nanti itu ada skornya, tapi kalau tidak pernah ikut diklat sesuai dinas yang dilamar maka skornya nol.

“Awalnya ada 34 yang melamar, tapi satu orang tidak lolos administrasi sampai deadline tidak kumpulkan makalah. Jadi hanya 33 orang saja dan banyak yang melamar ganda, ada yang melamar ke BKPP dan Pemberdayaan Perempua, ada yang yang ke Bappeda juga PU, ada yang di Dinas PPO juga Nakertrans,” urai Emanuel.

Tahap berikutnya akan dilakukan tes atau uji kompetensi yang sesuai rencana pada tanggal 30 Januari mendatang. Uji tersebut akan dilakukan oleh tim asesor yang terdiri dari Perguruan Tinggi Undana Kupang dan BKP NTT yang sudah mengikuti pelatihan dan pendidikan sebagai asesor.

“Mereka itu yang berhak untuk melakukan uji kompetensi, jadi dalam seleksi itu makalah para pejabat esalon yang dikumpulkan diserahkan ke tim asesor untuk diseleksi. Nantinya salah satu sesi yang juga ikut menentukan yakni, mereka melakukan wawancara sejauh mana calon itu bisa menempati tempat itu. Setelah selesai hasil uji akan diserahkan tim asesor ke tim pansel untuk selanjutnya diputuskan,” pungkas Emanuel.