Petugas Puskesmas Borong Lalai, Bayi Meninggal

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Oknum petugas di Puskesmas Borong ibu kota Kabupaten Manggarai Timur, lalai menangani ibu bersalin sesaat setelah melahirkan, Selasa (18/10/2016). Akibatnya bayi laki-laki dari pasangan suami isteri yang beralamat di Golo Lada-Borong, meninggal dunia setelah dirujuk dari Puskesmas itu ke RSUD Ruteng.

“Hari Selasa, 18 Oktober 2016 bayi laki-laki lahir Pukul 9.30 Wita pagi dengan berat 3,4 kg di Puskesmas Borong. Bayi lahir normal dan lancar, secara kasat mata terlihat sehat. Pagi sampai sore hari itu tidak ada penjelasan dari petugas Puskesmas tentang kemungkinan adanya hal yang membahayakan bayi,” kata anggota keluarga duka, Servatinus Mammilianus, saat dihubungi NTTOnlinenow.com, Minggu (23/10/2016).

Dia menambahkan, pihak keluarga merasa kaget karena tiba-tiba pada malam harinya bayi itu dipasang oksigen.
“Tiba-tiba sekitar pukul 23.00 Wita malam harinya, petugas memasang oksigen pada bayi itu. Alasan petugas medis saat itu karena saat bayi lahir terkena dingin. Lalu sekitar pukul 24.00 Wita  malam tersebut, petugas medis merujuk bayi ke RSUD Ruteng. Tiba di Ruteng jam 02.00 Wita dini hari,” kata Servatinus.

Selanjutnya, bayi ditangani oleh petugas medis di RSUD Ruteng. Lalu dimasukan ke inkubator. Bayi dirawat tetapi akhirnya meninggal dunia Jumat tanggal 21 Oktober 2016 pagi pukul 06.45 Wita.

Baca : Pulau Nuca Molas Akan Dijadikan Kawasan Pengembangan Ternak

“Kami keluarga duka merasa ada hal yang diabaikan oleh oknum petugas medis di Puskesmas Borong. Kenapa bayi tersebut baru dirujuk pada malam hari. Padahal bayi lahirnya pagi hari. Seandainya dirujuk lebih awal kemungkinan bayi tidak meninggal dunia,” kata Servatinus.

Menurutnya, bayi baru dirujuk ke RSUD Ruteng setelah salah satu petugas yang bertugas malam harinya, jelih melihat bahwa ternyata ada belau atau membiru di beberapa bagian tubuh bayi.

“Itu artinya oknum petugas medis di Puskesmas Borong yang saat itu bertugas pagi sampai sore, lalai untuk melihat keadaan bayi itu. Oknum petugas tidak menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur yang benar. Beruntung petugas medis yang bertugas malam hari, jelih melihat kondisi bayi sehingga ketahuan ada bagian tubuh yang membiru walaupun sudah lambat,” kata Servatinus.

Baca: Pemkab Manggarai Dorong Pangan Lokal Jadi Makanan Sehat

Servatinus selaku perwakilan keluarga sedang berdiskusi dengan semua anggota keluarga besar untuk mempertimbangkan, apakah persoalan ini perlu dibawa ke ranah hukum atau tidak. Pihaknya sangat kecewa dengan oknum petugas yang lalai dan tidak bertanggung jawab terhadap pasien saat bertugas pagi hingga sore hari waktu bayi lahir.

Dikatakannya, secara nasional ada yang namanya program penekanan jumlah Kematian Ibu dan Anak (KIA), tetapi malah oknum petugas di Puskesmas Borong tidak serius menjalankan program itu.

Dia meminta Puskesmas Borong segera berbenah untuk selektif menempatkan petugas medis yang mengutamakan profesionalitas. Pemerintah Daerah juga harus lebih serius mengatur manajemen di Puskesmas tersebut.

Sampai berita ini diturunkan, Kepala Puskesmas Borong, dr. Maria Yohanesta Sarnis tidak bisa dikonfirmasi melalui telepon selularnya.